BANJARMASIN – Komitmen terhadap lingkungan dan kepedulian sosial kembali ditunjukkan Bank Kalsel. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), BPD Kalsel menyerahkan satu unit mesin pengelolaan sampah kepada Pemerintah Kota Banjarmasin, sebagai bagian dari penanganan darurat sampah yang tengah dihadapi kota ini.
Bantuan senilai Rp125 juta tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, kepada Wakil Wali Kota Banjarmasin dalam acara Performance Review Meeting Triwulan I 2025 di Hotel Rattan Inn, Rabu (16/4/2025) pagi.
Tak hanya itu, Bank Kalsel juga menyerahkan bantuan CSR lainnya sebesar Rp1,05 miliar lebih, serta dividen tahun buku 2024 kepada Pemko Banjarmasin senilai lebih dari Rp15,5 miliar yang diterima langsung oleh Wali Kota Banjarmasin, H. M. Yamin HR.
“Atas nama Pemerintah Kota, saya mengucapkan terima kasih kepada Bank Kalsel yang terus membersamai dan mendukung kami, khususnya dalam penanganan sampah di kota ini. Mesin pencacah ini nanti akan langsung ditempatkan di TPAS Basirih untuk membantu proses pemilahan sampah,” ujar Wali Kota dalam sambutannya.
Lebih lanjut, H. M. Yamin juga mengajak seluruh jajaran Bank Kalsel untuk ikut berperan aktif dalam gerakan sosialisasi pemilahan sampah, mulai dari lingkungan rumah hingga tempat kerja. Ia menegaskan bahwa persoalan sampah harus menjadi kesadaran kolektif, bukan hanya beban pemerintah semata.
“Ulun sudah buatkan surat edaran pengurangan sampah plastik. Setiap kegiatan ulun, pasti ulun sampaikan pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya,” tuturnya, dengan nada penuh semangat.
Di akhir sambutan, Yamin menyampaikan rencana Pemko Banjarmasin untuk mencontoh sistem pengelolaan sampah seperti di Jepang. Ia ingin program edukasi pemilahan sampah dimulai sejak usia dini, dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah dasar.
“Kita akan mencoba bekerja sama dengan pihak Jepang. Harapannya, sejak kecil anak-anak kita sudah terbiasa memilah sampah. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan lingkungan kita,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan menjadi titik awal perubahan besar dalam pengelolaan sampah di Banjarmasin—menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.