Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mendorong konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan menggelar Lomba Cipta Menu B2SA tingkat kabupaten, yang dilaksanakan di Mahligai Mayang Maurai, Paringin, Senin (30/6/2025).
Kegiatan yang melibatkan Tim Penggerak PKK dari seluruh kecamatan ini bertujuan mempromosikan pemanfaatan pangan lokal, terutama sumber karbohidrat non beras dan non terigu, sebagai alternatif sehat dan bergizi dalam konsumsi harian masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Balangan, Dewi Diniati, menyampaikan bahwa kegiatan ini menyasar peningkatan kesadaran keluarga dalam menyusun menu sehat untuk kelompok rentan seperti balita dan ibu hamil.
“Lomba ini diikuti TP PKK desa dari seluruh kecamatan di Balangan, masing-masing menyajikan menu makan siang berbahan dasar pangan lokal. Ini merupakan bagian dari promosi kemandirian pangan sekaligus persiapan untuk ajang tingkat provinsi mendatang,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara TP PKK dan DKP3 Balangan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola makan yang sehat dan berkelanjutan.
Mewakili Ketua TP PKK Balangan, Yanti Fauzi dalam sambutannya menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi, tetapi bentuk kolaborasi untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui edukasi dan pemberdayaan.
“Kegiatan ini mencerminkan komitmen bersama untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih dan mengolah makanan, sesuai prinsip B2SA,” tutur Yanti.
Dewan juri yang terdiri dari Chef Agus Sasirangan, perwakilan Persatuan Ahli Gizi, SMKPP Negeri Paringin, dan TP PKK Balangan memberikan penilaian berdasarkan kreativitas, nilai gizi, cita rasa, serta penyajian menu.
Pemenang lomba ini akan menjadi perwakilan Kabupaten Balangan dalam Lomba Cipta Menu B2SA tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya konsumsi pangan sehat berbasis potensi lokal sebagai langkah nyata menuju ketahanan pangan daerah.
