Buku teks merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari satuan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas. Buku teks pelajaran menjadi salah satu sumber belajar guna memperoleh informasi selain guru di kelas. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 tahun 2005 dikemukakan tentang pentingnya buku teks pelajaran bagi peserta didik.
Satu diantara upaya yang dilakukan agar peserta didik menjadi manusia berbudaya dan mengenal kondisi di sekitar mereka adalah membuat buku sejarah lokal khusus Kalimantan Selatan. Mata pelajaran sejarah identik dengan mata pelajaran yang sarat dengan nilai-nilai moral, terutama yang berhubungan dengan sejarah terbentuknya bangsa ini. Sejarah lokal khususnya memegang posisi utama berkenaan dengan lingkungan terdekat dan budaya peserta didik.
Buku teks sejarah lokal khusus Kalimantan Selatan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini belum pernah dirancang. Hal ini menuntut akademisi Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat berpartisipasi merancang model buku teks sejarah lokal, dengan bentuk penelitian berjudul Rancangan Buku Teks Muatan Lokal Sejarah Banjar Untuk Bahan Ajar Sejarah Peminatan Sma Kelas Xi di Kalimantan Selatan.
Tim peneliti terbagi atas Mansyur, M.Z. Arifin Anis, Rusdi Effendi serta Daud Yahya. Kajian ini didanai dari Program Penelitian Dosen Wajib Meneliti (PDWM) Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
“Tujuan penelitian adalah membuat perancangan buku teks Sejarah lokal sebagai bagian dari materi muatan lokal dan publikasi yang memberikan nilai edukasi kepada siswa SMA untuk meningkatkan apresiasi terhadap sejarah lokal Banjar dengan media yang menarik, serta meningkatkan jiwa nasionalisme dengan mengenal dan mengetahui Sejarah lokal Banjar” kata Ketua Tim Peneliti, Mansyur.
Diharapkan dapat merancang buku teks Sejarah lokal untuk menjadi sumber belajar yang menarik dan membuat peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.Hal inilah kemudian yang menjadi permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah belum adanya model buku teks sejarah lokal Banjar dapat menjadi sumber belajar yang menarik dan membuat peserta didik SMA di Kalimantan Selatan untuk berpikir kritis dan kreatif.
Demikian halnya Anggota Peneliti, Daud Yahya. Buku teks sejarah lokal ini bisa dijadikan kurikulum (muatan lokal) di Kalimantan Selatan sebagai upaya agar peserta didik mengenal daerahnya. Dengan demikian pembelajaran sejarah lebih kontektual dan bermakna.
“Karena itulah harus dikaji model buku teks sejarah lokal yang digunakan sebagai acuan di SMA di Propinsi Kalimantan Selatan. Kemudian bagaimana pengembangan model dan desain tampilan buku teks sejarah lokal SMA di Propinsi Kalimantan Selatan yang dapat menarik peserta didik,” papar Daud.
Pendekatan pemecahan masalah adalah membuat perancangan buku teks sejarah lokal sebagai bagian dari materi muatan lokal dan publikasi yang memberikan nilai edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan apresiasi terhadap sejarah lokal Banjar dengan media yang menarik, serta meningkatkan jiwa nasionalisme dengan mengenal dan mengetahui sejarah lokal Banjar.