Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan telah mendistribusikan empat unit sarana berupa mobil pemadam kebakaran (damkar) mini. Tiga unit untuk kelurahan dan satu unit untuk pondok pesantren (Ponpes) di Bungin.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk memperkuat sistem pengamanan di daerah perkotaan dan mempercepat respons terhadap kejadian kebakaran sebelum unit damkar utama tiba di lokasi.
“Di Balangan, ada tiga kelurahan, dan setiap kelurahan telah menerima satu unit mini damkar,” kata Rahmi, Rabu (8/1/2025).
Damkar mini yang didistribusikan berupa mobil pick-up yang telah dimodifikasi untuk kebutuhan pemadaman kebakaran. Rahmi berharap, dengan adanya mini damkar ini, proses pemadaman dapat dilakukan lebih cepat di tingkat kelurahan atau area yang lebih sulit dijangkau oleh unit damkar besar.
Selain itu, BPBD Balangan juga telah memasang Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini untuk memantau potensi banjir. Sistem ini berfungsi untuk memantau debit air sungai dan memberikan peringatan saat air sudah mencapai batas tertentu.
“EWS ini memantau tingkat ketinggian air dalam tiga kategori: normal, siaga, dan waspada. Jika sudah masuk kategori waspada, sistem ini akan mengirim informasi kepada kita dan memicu alarm peringatan kepada masyarakat,” jelas Rahmi.
Rahmi menambahkan bahwa BPBD Balangan kini telah memiliki empat unit EWS. Dua unit berasal dari bantuan pemerintah provinsi, sementara dua unit lainnya dibeli pada akhir 2024.
EWS tersebut telah dipasang di empat desa rawan banjir di Kecamatan Halong, yaitu Desa Liyu, Desa Mauya, Desa Tabuan, dan Desa Uren.
Dengan adanya mini damkar dan sistem peringatan dini, BPBD Balangan berharap proses penanggulangan bencana dapat berjalan lebih cepat dan efisien, serta dapat mengurangi risiko kerugian bagi masyarakat.