Tudung Saji Mama Lita Buka Ruang Saji Kreatif

Tudung Saji Mama Lita Buka Ruang Saji Kreatif

Editor: Almin Hatta

BANJARMASIN – Terbukti, pandemi tidak menghentikan orang untuk berkreasi. Setidaknya, itulah yang melatarbelakangi Tudung Saji Mama Lita, Banjarbaru, meresmikan Ruang Saji Kreatif alias ‘Saji Creative Space’.

Ruang saji ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para anak muda, khususnya di Banjarbaru, untuk merilis produk lokal ataupun yang bergerak di bidang seni.

“Potensi anak-anak muda di sini sangat tinggi, namun banyak yang belum terpublikasi. Makanya kami ingin memberi mereka ruang untuk berkreasi,” kata Ari, Manajer Operasional Tudung Saji Mama Lita.

Meski baru 10 hari launching (terhitung Sabtu, 19/9/2020), Ari mengakui pengunjung mereka meningkat pesat. Selama 10 hari itu pula mereka mengadakan bazaar. Tujuannya, untuk memperkenalkan produk-produk lokal buatan anak muda Banjarbaru, maupun kegiatan-kegiatan seni mereka.

“Ada dari clothing, terus pameran arsitek, kelas fotografi, kelas memasak, maupun aquascape. Kita melaksanakannya dari 11 September kemarin,” jelas Ari.

Kelas memasak yang diadakan pada 11-12 September lalu di ruang saji sendiri, diisi oleh mantan peserta master chef asal Kalimantan Selatan, yakni Chef Agus Sasirangan serta Mama Lita.

Selain itu, ada pameran arsitek selama 10 hari pada medio September kemarin oleh Banua Young Architech Forum (BYAF). Kemudian ada banyak entrepreneur yang mengisi acara ini, diantaranya Aan Anshari, owner dari Ganbai & Sunday Fest. Juga ada Tiara Pratiwi, owner dari the blessed day sekaligus home décor enthusiast.

Terkait pemesanan tempat, Ari menjawab bahwa mereka masih fleksibel untuk ruang saji creative space ini, dikarenakan masih baru di launching. Namun dia memberi perbandingan dengan pemesanan tempat di Tudung saji Mama lita yang biasanya pemesanannya dilakukan h-5. Pemesanan tempat ruang saji creative space ini sendiri tidak menelan biaya alias gratis.

“Kita menggratiskan bagi anak-anak muda yang tujuannya memang sejalan dengan dibuatnya ruang saji. Asal gerakan mereka itu murni, tanpa ada embel-embel lain yang masuk di dalamnya” pungkasnya.[]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *