Bisnis Hotel Mulai Beranjak Naik

Bisnis Hotel Mulai Beranjak Naik

Editor: Almin Hatta

BANJARMASIN – Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh Indonesia, termasuk di Kalsel, sejak Maret 2020 lalu, cukup berdampak pada bisnis perhotelan, khususnya di Banjarmasin.

Pasalanya, untuk memutus matarantai penyebaran virus mematikan tersebut, hampir semua hotel ditutup atau dilarang beroperasi selama pandemi Covid-19 dinilai belum aman.

Hal ini dialami salah satu hotel terkemuka di Banjarmasin,  yakni Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) yang harus menutup sementara operasinya. Dampaknya bahkan berimbas kepada karyawan. Lantaran tak dapat beroperasi, beberapa hotel di Banjarmasin terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Tak tanggung-tanggung, hotel sekelas HBI pun harus mem-PHK sekitar 300 pekerjanya selama pandemi Covid-19 ini.

Menurut GM HBI, Eri Sudarisman, PHK tersebut terpaksa dilakukan karena hotel tak ada pemasukan, serta tak beroperasi selama tiga bulan sejak Maret lalu. “Jadi, hampir semua karyawan terpaksa kita berhentikan. Namun, pesangon tetap kita berikan sesuai ketentuan ketenagakerjaan,” katanya.

Dalam hal ini, Eri mengaku pihaknya setidaknya harus mengeluarkan biaya untuk pesangon pekerja dengan total sekitar Rp7 miliar.

Namun, papar Eri, setelah dibuka kembali sejak Juni lalu, beberapa hotel di Banjarmasin kembali memanggil sejumlah karyawannya. Namun jumlahnya hanya sekitar 30 persen dari yang di-PHK sebelumnya.

“Kita tak bisa mengembalikan semua karyawan, karena kita harus memulai dari awal lagi. Jadi hanya sekitar 30 persen pekerja yang kita panggil kembali. Itu pun diambil dari 300 orang yang awalnya diberhentikan,” ujarnya.

Berjalan selama dua bulan terakhir, lanjut Eri, bisnis perhotelan di Banjarmasin  mulai mengalami peningkatan, meski pun jumlah hunian belum bisa kembali seperti semula.

“Kalau sebelum pandemi inapan bisa mencapai 70 persen, namun untuk saat ini maksimal hanya 30 persen,” ucapnya.

Karenanya, dari segi pendapatan dinilai masih jauh dari sebelumnya. Apalagi andalan hotel seperti HBI, yakni entertainnya, belum bisa beroperasi seperti sedia kala.

“Bukan hanya itu. Kunjungan pun masih dibatasi. Kendati restoran dan cafe bisa kembali beroperasi, namun jumlah pengunjung tetap belum bisa maksimal, karena protokol kesehatan sangat disiplin kita terapkan,” jelasnya.[]

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.