Pushin’ Legacy: Dari Komunitas ke Gerakan, Banjarmasin Siap Jadi Pusat Skateboard Kalimantan

Banjarmasin tengah bersiap menyambut gelombang energi baru dari para pecinta skateboard. Melalui event bertajuk “PUSHIN’ LEGACY”, kota seribu sungai ini akan menjadi pusat aksi para skateboarder Kalimantan Selatan pada 18–19 Oktober 2025. Acara ini akan digelar di 0 Kilometer Banjarmasin, sebuah lokasi yang identik dengan denyut muda kota dan aktivitas kreatif yang tak pernah berhenti.

“Pushin’ Legacy” bukan sekadar kompetisi. Ia adalah perayaan budaya jalanan yang telah lama tumbuh di tepian sungai, di antara panas aspal dan suara roda yang beradu dengan beton. Sejak awal, event ini dirancang sebagai wadah untuk mengasah kemampuan, membangun solidaritas, dan memperluas jaringan antar komunitas skateboard dari berbagai daerah.

Selama dua hari penuh, peserta akan beradu keterampilan dalam berbagai kategori: Open Mens, Beginner Mens, Open Women, Game of Skate, Bestrick Box, hingga Legend Class yang akan mempertemukan para veteran papan roda. Tak berhenti di situ, acara juga akan ditutup dengan BBQ Party, sebagai simbol kebersamaan dan budaya santai khas komunitas skateboard.

Di balik gelaran ini, ada nama River Town Skateboard, komunitas yang telah aktif sejak 2006 dan telah melahirkan lebih dari 30 event di berbagai kesempatan, baik bersama pihak pemerintah maupun swasta. Konsistensi mereka menjaga eksistensi skateboard di Banjarmasin bukan hal kecil. Di tengah gempuran tren digital dan minimnya ruang publik kreatif, mereka terus mendorong skateboard agar tetap dianggap sebagai olahraga ekstrem yang punya nilai, bukan sekadar gaya hidup.

Deskripsi Gambar

“Pushin’ Legacy” juga punya misi yang lebih luas. Selain mencari talenta baru yang siap bersaing di level nasional, acara ini ingin menanamkan kesadaran bahwa olahraga ekstrem bisa menjadi jembatan sosial — menghubungkan komunitas, mempererat persaudaraan, dan melahirkan lingkungan yang sehat dan kreatif. Dalam konteks Kalimantan Selatan yang tengah berkembang pesat, semangat ini terasa penting: menumbuhkan budaya berolahraga, bukan hanya untuk tubuh, tapi juga untuk identitas kota.

Ketika malam mulai turun dan lampu kota memantul di sungai, roda-roda skateboard akan terus berputar di tengah sorak penonton. “Pushin’ Legacy” bukan sekadar kompetisi, tapi juga bentuk warisan semangat: bahwa di Banjarmasin, gairah anak muda tidak pernah padam, hanya terus bergulir — seperti roda yang tak berhenti berputar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *