Editor: Almin Hatta
BANJARMASIN – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM-SEKA (Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Kalimantan Selatan) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Selasa (20/10/20).
Massa mulai berkumpul di Taman Kamboja sekitar pukul 10.00 pagi, kemudian bergerak menuju Rumah Banjar. Sampai di depan kantor wakil rakyat Kalsel itu, mereka pun kembali menggelar aksi unjuk rasa jilid 3.
Jumlah massa diaksi kali ini berbeda jauh dibanding jumlah sebelumnya. Namun, menurut Ahdiyat Zairullah selaku Koorwil BEM-SEKA, hal tersebut tidak menjadi masalah. “Bagi kami bukan soal kuantitas, tapi soal kualitas. Yakni militansi massa aksi. Artinya, ketika hari ini tidak banyak lagi massa yang turun ke jalan, berarti sudah banyak yang kecewa dan pupus harapanya menyampaikan orasi di jalanan,” ucapnya.
“Tetapi kami masih membuka corong di jalanan, untuk tetap mendengarkan aspirasi dari kawanan dan implikasinya mereka kecewa, karena tidak didengarkan pemerintah,” tambah Ahdiyat.
Dalam unjuk rasa kali ini, massa aksi kembali mengelar mimbar bebas sebagai bentuk penyeruan tolak UU Omnibuslaw (UU Ciptakerja).
Dalam aksi yang telah berlangsung 3 kali berturut-turut ini, mahasiswa tetap menolak untuk berdialog dengan anggota DPRD Kalsel. “Dan kami juga tetap mengatakan tidak percaya dengan DPR maupun DPRD, dan tidak ada dialog-dialog lagi,” tegas Ahdiyat.
Menurut Ahdiyat, aksi ini akan terus berlanjut setiap hari atau setiap minggu. Dalam aksi kali ini massa sangat kondusif, hingga membubarkan diri sekitar pukul 14.30 Wita.[]