TAMIYANGLAYANG – Jika ada kemauan, pasti ada jalan untuk meraihnya. Itulah yang diyakini Farudin, warga RT05 Desa Matabu, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pria paro baya yang akrab disapa Udin ini pada sekitar 8 bulan lalu memulai usaha budidaya atau beternak burung Belibis.
“Kini hasilnya sudah mulai saya rasakan,” katanya ketika ditemui Maknanews, di dekat kandang Belibis di belakang rumahnya, Rabu (14/9/2022) kemarin.
Udin memulai ternak atau budidaya Belibis ini dengan belajar secara online. Setelah paham caranya, ia pun membeli 5 okor anak Belibis umur 4 hari atau 5 hari.
“Saya beli bibitnya di Negara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, dengan harga Rp40 ribu per ekor,” ujarnya.
Menurut Udin, kandang tempat memelihara anak Belibis harus diberi penerangan lampu untuk menghangatkan tubuhnya saat malam hari. Serta mesti disediakan tempat mandinya.
“Perilaku Belibis ini sama dengan Bebek atau Itik, bulunya harus selalu basah kering,” ucapnya.
Sedangkan makanannya cukup bervariasi. Mulai dari dedak, nasi, Bama, hingga gabah.
“Saya sendiri memberi makan Belibis dengan Bama campur nasi, gabah, dan dedak. Semuanya diaduk agar merata, dan diberikan pada pagi dan sore. Dengan pakan tersebut, pertumbuhannya bisa lebih cepat,” tuturnya.
Udin mengaku, usaha ternak Belibis miliknya ini sudah menghasilkan. Yakni, belibis yang tadinya 5 ekor, kini sudah menjadi 30 ekor, tidak termasuk yang sudah laku dijual.
“Ya, saya sudah pernah menjual beberapa ekor belibis dengan harga Rp50 ribu per ekor. Ada juga yang mencapai harga Rp200 ribu per ekor. Yakni Belibis pilihan yang mampu memikat belibis liar di hutan untuk masuk jebakan,” katanya.
“Jadi, budidaya burung Belibis ini cukup mudah dan hasilnya lumayan bagus. Apalagi kalau memiliki lahan yang luas, saya yakin bisa mendapatkan keuntungan lumayan besar,” imbuhnya.[]
Editor : Almin Hatta
